Penyebab Jiro Inao Bunuh Diri Rumor yang Beredar Karena Malu dan Beban 


Sosok penting dalam karier JKT48, Jiro Inao telah meninggal dunia. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak keluarga maupun JKT48 Operational Team (JOT) terkait penyebab manajer JKT48 ini nekat mengakhiri hidupnya dengan mengantung diri.

Namun beredar kabar bahwa motif pria berusia 48 tahun ini bunuh diri lantaran beban pekerjaan. Belum lama ini, seorang fans mendapati kabar jika produser AKB48 group, Akimoto Yasushi (Aki P) ingin membubarkan JKT48 karena tidak "laku" di Indonesia.

Dilihat dari banyaknya penggemar, JKT48 memang terbilang sangat populer di Indonesia. Namun ternyata, memiliki fans yang banyak saja tidak cukup untuk menambah pemasukan pihak manajemen.

Meski telah aktif manggung dan merilis album, nyatanya pendapatan JKT48 dikabarkan malah semakin menurun. Hal itu diduga lantaran banyak penggemar yang memilih untuk menonton gratis lewat layar kaca ketimbang membeli tiket pertunjukkan mereka di Theater JKT48. Selain itu, tak sedikit pula penggemar yang memilih membeli album mereka secara ilegal daripada legal.

@GM_jiro pemimpin jepang yg merasa dirinya gagal dlm tugasny dia akan bunuhdiri/Harakiri. Apa karna ini ? pic.twitter.com/nIy8zcO2TS

— River (@MHaffizz) 22 Maret 2017


Melihat hal tersebut, tak heran jika Akimoto Yasushi pun berpikir untuk membubarkan JKT48. Fans berasumsi bahwa rumor pembubaran JKT48 ini memiliki kaitan dengan kematian sang manajer. "Jiro Inao, pemimpin Jepang yang merasa dirinya gagal dalam tugasnya, dia akan bunuh diri/Harakiri. Apa karna ini?," cuit seorang pengguna media sosial sambil menyertakan screen shot artikel berjudul "Benarkah Akimoto Yusushi Akan Membubarkan JKT 48?".

Sementara itu, menurut penyelidikan sementara aparat kepolisian, penyebab Jiro mengakhiri hidup memang karena pekerjaan. "Informasi yang dikumpulkan polsek, karena beban kerja," ujar Kasubag Humas Polres Tangerang Selatan AKP Mansuri kepada JawaPos.com

Post a Comment

 
Top